soal
1. jelaskan
fungsi routing dalam pengiriman data menggunakan wireless?
2. berikan penggunaan static routing dalam wireless? Contoh!
3. jelaskan perbedaan static dan dynamic routing dalam wireless?
4. jelaskan fungsi IP Aliasing, kemudian berapa jumlah gateway yang diperbolehkan dalam komunikasi menggunakan wireless?
5. berikan penjelasan dan contoh algoritma yang sering digunakan dalam dynamic routing (linkstate, distance vector dan hybrid)?
2. berikan penggunaan static routing dalam wireless? Contoh!
3. jelaskan perbedaan static dan dynamic routing dalam wireless?
4. jelaskan fungsi IP Aliasing, kemudian berapa jumlah gateway yang diperbolehkan dalam komunikasi menggunakan wireless?
5. berikan penjelasan dan contoh algoritma yang sering digunakan dalam dynamic routing (linkstate, distance vector dan hybrid)?
Jawaban :
1. Routing adalah sebuah mekanisme yang
digunakan untuk mengarahkan dan menentukan jalur yang akan dilewati paket dari
satu device ke device yang berada di jaringan lain. Perangkatnya disebut
Router, kerjanya merekomendasikan jalur yang digunakan untuk melewatkan paket
berdasarkan informasi yang terdapat pada tabel routing.
Fungsi
routing dalam pengiriman data menggunakan wireless adalah Menjaga agar data
didalam jalan yang terbaik ke suatu tujuan dan bertanggung jawab membawa data
melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati
data. Agar paket IP yang dikirim sampai pada target, begitu juga paket IP yang
ditujukan untuk kita sampai pada kita dengan baik. Target atau destination ini
bisa berada dalam 1 jaringan ataupun berbeda jaringan (baik secara topologis
maupun geografis).
2. Static Routing merupakan sebuah
mekanisme pengisian table routing yang dilakukan oleh admin jaringan secara
manual pada tiap-tiap router. Pemakaian static routing akan menjadi solusi yang
mudah dan cepat untuk network dengan jumlah sub/network sedikit. Bila jaringan
sudah menjadi besar dan kompleks, static routing menjadi masalah baru bagi
admin jaringan.
Dalam Cisco
Router, static routing secara default sudah dalam posisi enable, jadi jika
ingin membuat IP static routing cukup dengan mengetikkan perintah :
Contoh
:
Router(config)#ip
route <network destination id> <subnet mask> <default
gateway> <administrative distance>
Contoh :
Router0(config)# ip route 192.168.12.0 255.255.255.0 202.200.100.2
3. a). Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah
network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada
bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak
berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
kekurangan dan kelebihan static
routing:
- dengan menggunakan next hop
( + ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan
( – ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
- dengan menggunakan next hop
( + ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan
( – ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
- dengan menggunakan exit interface
( + ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
( – ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.
( + ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
( – ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.
routing static dengan menggunakan next
hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to
multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan
exit interface dalam mengkonfigurasi static route.
recursive route lookup adalah proses
yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan
digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
b). Dynamic Routing
Dynamic router mempelajari sendiri
Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah
network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus
ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana
cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute
pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh
router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari
satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic
routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang
dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan
informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol
routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.
Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup
bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana
yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel
routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar
informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel
routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device
pengirim dan device tujuan.
dibawah ini adalah dinamik
routing yang sering digunakan :
1. Routing Information Protocol (RIP)
– Kelebihan
menggunakan metode Triggered Update
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
– Kekurangan
Jumlah host Terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
– Kelebihan
menggunakan metode Triggered Update
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
– Kekurangan
Jumlah host Terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
2. Interior Gateway Routing Protocol
(IGRP)
– Kelebihan
support = 255 hop count
– Kekurangan
Jumlah Host terbatas
– Kelebihan
support = 255 hop count
– Kekurangan
Jumlah Host terbatas
3. Open Shortest Path First (OSPF)
- Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
- Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
- Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing
Protocil (EIGRP)
- Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
memerlukan lebih sedikit memori dan proses
memerlukan fitur loopavoidance
- Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
- Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
memerlukan lebih sedikit memori dan proses
memerlukan fitur loopavoidance
- Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Exiterior Gateway Protocol (EGP)
– Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
– Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
– Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
– Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
4. IP
alias berfungsi untuk menambahkan sebuah network interfaces baru,
menunjukkan bagaimana caranya membuat pc kita seolah-olah mempunyai 2 NIC (LAN
Card) ataupun lebih padahal sesungguhnya kita cuma memilki 1 NIC (LAN Card),
atau bisa dikatakan membuat beberapa IP dalam satu interface.
Secara
default, biasanya produk Access Point Linksys (mis: WRT 54G) akan memiliki IP
default 172.26.78.1. Nah untuk konfigurasi kita biasanya harus “bersusah-susah”
terlebih dahulu mengubah IP kita yang sudah paten tadi (di contoh ini
10.10.1.151) menjadi IP yang sejaringan sama si Linksys tadi (misal dengan
mengubah menjadi 172.26.78.11) agar dapat berkomunikasi. Jika kita mengubah IP
tadi, secara otomatis, koneksi Internet yang sedang kita pake jadi terputus,
karena kita sudah berada di jaringan yang berbeda (192.168.1.x VS 10.10.1.x).
Nah kita tidak ingin hal itu terjadi. Solusinya adalah dengan membuat alias IP.
Dengan alias IP, pada saat yang bersamaan, PC kita tetap terkoneksi dengan
Internet dengan IP 10.10.1.151 dan kita pun bisa konfigurasi Linksys kita yang
punya IP 192.168.1.1.
Gateway
yang di gunakan adalah 1
5. a). LINK-STATE
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest
path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi
topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik
tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima
link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka
inter-koneksi.
Beberapa
fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah:
·
Link-state advertisement (LSA) – paket
kecil dari informasi routing yang dikirim antar router.
·
Topological database – kumpulan informasi
yang dari LSA-LSA.
·
SPF algorithm – hasil perhitungan pada
database sebagai hasil dari pohon SPF
·
Routing table – adalah daftar rute
dan interface.
KONSEP LINK STATE
Dasar
algoritma routing yang lain adalah algoritma link state. Algoritma link
statebiasa disebut sebagai algoritma Dijkstra atau algoritma Shortest Path
First (SPF).
·
Setiap router mempunyai peta jar,
·
Router menentukan rute ke setiap tujuan di jar
berdasarkan peta jar tersebut,
·
Petajaringan disimpan router dalam bentuk
database sebagai hasil dari pertukaran info link-state antara
router-router bertetangga di jar tersebut,
·
Setiap record dalam database
menunjukkan status sebuah jalur dijar (link-tate),
·
Menerapkan algoritma Dijkstra,
·
Topologi jaringan dan link
cost diketahui oleh semua node router,
·
Dilakukan dengan cara
mem-broadcast informasi link state,
·
Semua node memiliki informasi yang sama,
·
Menghitung cost terkecil dari satu
node ke node lainnya,
·
Memberikan tabel rute untuk router tersebut
setelah iterasi sebanyak n, diketahui link cost terkecil untuk n tujuan.
b). DISTANCE VECTOR
Algoritma routing
distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke
router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling
berhubungan saat terjadi perubahan topologi. Setiap router menerima tabel
routing dari router tetangga yang terhubung secara langsung.Proses routing ini
disebut juga dengan routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson. Routing
vektor jarak
beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga tabel (sebuah vektor)
memberikan jarak yang terbaik yang dapat diketahui ke setiap tujuan dan
saluran yang
dipakai menuju tujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update dengan cara
saling bertukar informasi dengan router tetangga. Routing distance vektor
bertujuan untuk menentukan arah atau vektor dan jarak
ke link-link lain di
suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk
menciptakan
kembali topologi yang benar pada suatu internetwork. Misal, router Y menerima
tabel informasi estimasi dari router X, dimana terdapat Xi, yang menyatakan estimasi
waktu yang dibutuhkan oleh X untuk sampai ke router i. Bila Y
mengetahui delay ke X sama dengan m milidetik, Y juga mengetahui
bahwa Y dapat mencapai router i dalam Xi + m milidetik.
Struktur
data tabel Distance Vector :
·
Setiap node (router) memilikinya,
·
Baris digunakan menunjukkan tujuan yang mungkin,
·
Kolom digunakan menunjukkan untuk setiap node
tetangga secara langsung,
·
Sebagai contoh : pada router X, untuk tujuan Y
melalui tetangga Z.
·
Pembentukan tabel routing dilakukan
dengan cara tiap-tiap router saling bertukar informasi routing dengan router
yang terhubung secara langsung.
Update
table routing dilakukan ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama dengan
proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari
router ke router. Gambar diatas menunjukkan algoritma distance vector memanggil
ke semua router untuk mengirim ke isi table
routingnya.
Table routing berisi informasi tentang total path costyang ditentukan
oleh metric dan alamat logic dari router pertama dalam jaringan yang
ada di isi table routing. Analogi distance vector dapat dianalogikan dengan
jalan tol. Tanda yang menunjukkan titik ke tujuan dan menunjukkan jarak ke
tujuan. Dengan adanya tanda-tanda seperti itu pengendara dapat dengan mudah
mengetahui perkiraan jarak yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan
tentunya jarak terpendek adalah rute yang terbaik.
c). HYBRID ROUTING
Routing
merupakan gabungan dari Distance Vector dan Link State routing. Contoh
penggunaan algoritma ini adalah EIGRP.
0 komentar:
Posting Komentar